Tidak, menggunakan sikat gigi saat berpuasa tidak membatalkan puasa. Sikat gigi merupakan suatu tindakan yang dianggap sebagai hal yang biasa dan diperlukan untuk menjaga kebersihan gigi dan kesehatan mulut.
Namun, perlu diingat bahwa saat menggosok gigi, sebaiknya menghindari menelan air liur dan pasta gigi yang digunakan. Jika tidak sengaja menelan air liur atau pasta gigi dalam jumlah yang banyak, maka hal ini dapat membatalkan puasa. Oleh karena itu, setelah menggosok gigi, sebaiknya berkumur-kumur dengan air dan membuang air tersebut agar tidak sengaja menelan air liur atau pasta gigi.
Selain itu, jika seseorang merasa kesulitan untuk berkumur-kumur dengan air setelah menggosok gigi, maka dapat menggunakan siwak sebagai alternatif pengganti sikat gigi. Siwak adalah satu jenis kayu yang dapat digunakan sebagai pengganti sikat gigi dan telah digunakan sebagai praktik sunnah dalam agama Islam.
Tidak ada ayat khusus dalam Al-Quran yang secara spesifik menyebutkan bahwa menggunakan sikat gigi tidak membatalkan puasa. Namun, dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 187 disebutkan:
“Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.”
Ayat ini menunjukkan bahwa tindakan makan dan minum membatalkan puasa, dan tidak ada kaitannya dengan penggunaan sikat gigi.
Namun, dalam hadis Rasulullah SAW, disebutkan bahwa menggunakan siwak atau sikat gigi ketika berpuasa tidak membatalkan puasa. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
“Siwak itu suci untuk mulut dan menyenangkan bagi Tuhanmu. Maka siapa yang berpuasa hendaklah menggunakan siwak.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadis ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan siwak atau sikat gigi tidak membatalkan puasa, bahkan sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi.
